11. Evaluasi
1. Apakah yang
dimaksud dengan pengembangan sistem ?
2. Mengapa perlu
pengembangan sistem ? Jelaskan !
3. Kriteria apa
yang harus dipenuhi sistem sehingga dapat dikatakan layak ?
4. Apa saja
prinsip dalam pengembangan sistem yang harus diperhatikan ?
1.
5.
Jelaskan langkah-langkah pada siklus hidup pengembangan sistem ?
6. Ada beberapa
pendekatan untuk mengembangkan sistem, apa saja
pendekatan
tersebut, jelaskan.
7. Peralatan apa
saja yang dapat digunakan dalam mengembangkan
sistem ? Jelaskan.
8. Sebutkan dan
jelaskan metodologi-metodologi pengembangan sistem.
9. Teknik apa
saja yang dapat digunakan dalam mengembangkan sistem ?
Jelaskan.
10. Uraikan
hal-hal yang bisa menjadi penyebab gagalnya pengembangan
sistem.
JAWABAN
1. Pengembangan
sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
2. Pengembangan
sistem di lakukan dikarenakan ada beberapa penyebab yaitu:
a. Adanya permasalahan - permasalahan
yang timbul dari sistem yang lama , misalnya:
·
ketidak
beresan mesin yang lama sehingga tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang di
harapkan.
·
pertumbuhan
organisasi : adanya kebutuhan informasi yang semakin luas mengakibatkan sistem
lama tidak berjalan efektif sehingga di perlukannya sistem yang baru.
b. Untuk meraih kesempatan- kesempatan
dalam persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi untuk meraih peluang pasar. sehingga tekhnology informasi perlu di gunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah.
dalam persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi untuk meraih peluang pasar. sehingga tekhnology informasi perlu di gunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah.
c. Penyusunan sistem yang baru bisa
terjadi karena adanya instruksi dari pimpinan ataupun dari luar organisasi
seperti misalnya peraturan pemerintah.
3.
Suatu
sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi
kriteria-kriteria sebagai berikut :
·
Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang
diusulkan dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi
yang baru dibutuhkan.
·
Kelayakan ekonomis untuk melihat
apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem
yang diusulkan.
·
Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik
antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan kewajibannya secara legal.
·
Kelayakan operasional untuk melihat
apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem
yang diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan
keahlian.
·
Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang
diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
4.
Prinsip
pengembangan sistem
·
Sistem yang
dikembangkan adalah untuk manajemen.
·
Sistem yang
dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Maka setiap investasi modal
harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini: semua alternatif yang ada harus
diinvestigasikan dan investasi yang terbaik harus bernilai.
·
Sistem yang
dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
·
Tahapan
kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
·
Proses
pengembangan sistem tidak harus urut.
·
Jangan takut
membatalkan proyek.
·
Dokumentasi
harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
5. Langkah2 pada sistem pengembangan
sistem
·
Perencanaan
sistem
·
Analisis
sistem
·
Perancangan
sistem secara umum/konseptual
·
Evaluasi dan
seleksi sistem
·
Perancangan
sistem secara detail
·
Pengembangan
perangkat lunak dan implementasi sistem
·
Pemeliharaan
dan perawatan sistem
6.
Terdapat
beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan Klasik,
Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas Ke
Bawah.
·
Pendekatan Klasik (classical approach)
disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau
Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan
Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System
Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila
mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
·
Pendekatan terstruktur (Structured Approach)
Pendekatan
terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang
dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik
dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan
sistem
yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku, maupun
oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.Metodologi ini
memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan
sistem yang terstruktur.
·
Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah
organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini
dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik
ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi
tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari
pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis
sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi
tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan
dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
·
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down
Approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi.
Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan
organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis
kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun
ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data,
prosedurprosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri
pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis
sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang
menjadi tekanan adalah informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian
data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang
dibutuhkan.
·
Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu
kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi
atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan
sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).
·
Pendekatan Sistem (systems approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai
satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan
menekankan sasaran organisasi secara global.
·
Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system
approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak
secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
·
Pendekatan Moduler (modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek
menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan
dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)
·
Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan
menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung
resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
·
Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi
canggih hanya untuk aplikasiaplikasi yang memerlukan saja dan terus
dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang
ada.
7.
Alat-alat
pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah :
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
- Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
- Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
- Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
- Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
8. Metodologi Pengembangan Sistem
berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-urutan prosedur untuk pemecahan
masalah dikenal dengan istilah Algoritma.
- Functional
decomposition methodologies.Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari
sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih
mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam
kelompok metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding - Data
Oriented Methodologies. Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari
data yang akan diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured System Analysis and Design)
2. Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- JSD (Jackson’s System Development)
- W/O (Warnier/Orr) - Prescriptive
Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
9. Teknik yang
digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah
- Wawancara (Interview)
- Persiapan yang dilakukan :
- buat janji pertemuan
- pastikan orang yang akan diwawancarai
- pokok permasalahan
- Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
- Siapa yang akan diwawancarai
- Pokok permasalahan
- Tanggapan
- Kapan akan bertemu kembali
- Observasi (Observation)
- Daftar pertanyaan (Questionaires)
- Pengumpulan Sampel (Sampling)
3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ;
- biaya pengadaan
- biaya persiapan
- biaya proyek
- biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
- manfaat mengurangi biaya
- manfaat mengurangi kesalahan
- manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
- manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
4. Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ;
- mendefinisikan masalah
- mengumpulkan ide-ide
- memecahkan permasalahan-permasalahan
- menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
- menganalisis kemajuan proyek
- mengumpulkan data atau fakta
- perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
- merencanakan rapat
- menjalankan rapat
- menindaklanjuti hasil rapat
5. Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut Walkthrough.
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah
- Wawancara (Interview)
- Persiapan yang dilakukan :
- buat janji pertemuan
- pastikan orang yang akan diwawancarai
- pokok permasalahan
- Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
- Siapa yang akan diwawancarai
- Pokok permasalahan
- Tanggapan
- Kapan akan bertemu kembali
- Observasi (Observation)
- Daftar pertanyaan (Questionaires)
- Pengumpulan Sampel (Sampling)
3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ;
- biaya pengadaan
- biaya persiapan
- biaya proyek
- biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
- manfaat mengurangi biaya
- manfaat mengurangi kesalahan
- manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
- manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
4. Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ;
- mendefinisikan masalah
- mengumpulkan ide-ide
- memecahkan permasalahan-permasalahan
- menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
- menganalisis kemajuan proyek
- mengumpulkan data atau fakta
- perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
- merencanakan rapat
- menjalankan rapat
- menindaklanjuti hasil rapat
5. Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut Walkthrough.
10. Penyebab
kegagalan pengembangan sistem :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik